Rabu, 18 November 2009

FBI and CIA most wanted teroris ( ada orang indonesianya )




ternyata saat ini FBI dan CIA sedang gencar2nya melakukan pencarian terorist yg wajahnya terpampang dibawah ini dan ada 2 org di Indonesia termasuk di dalamnya:





Osama Bin LadenBangsa: Arab Saudi
Osama Bin Laden masih dicari oleh pihak Amerika dlm kaitan pengeboman sejumlah sentral pihak Amerika (Bom Dubes Amerika di Darus Salam,Tanzania,Bom Nairobi,Bom Kenya,WTC. Osama sbg pemimpin jaringan Al Qaeda adalah penyandang dana utk gerakana teroris saat ini. Disinyalir jg terlibat dalam Bom Bali. (Sampai Saat ini Masih BURON)



Hassan Iz-Al-Din
Bangsa: LIBANONKaki tangan Osama Bin Laden,melakukan pembajakan pesawat Amerika (PanAm),melakukan pembunuhan diatas pesawat pada 14 Juni 1985.
Saat ini Hassan berada di penjara Guantanamo



Ahmed Mohammed Hamed
Bangsa: MesirAhmed dicari dalam kaitan pengeboman Kedutaan Amerika di negara Tanzania dan Kenya 7 Agustus 1998,yg menewaskan kurang lebih 47 org. Sampai saat ini Ahmed masih BURON



Abdul Rahman Yasin
Bangsa: Arab Saudi & Berkewarga negaraan Amerika masa kecil sampai dewasa tinggal di Bloomington,IndianaDicari: Ahmed ikut adil dalam pengeboman WTC 1 thn 1993 & WTC 2 9/11. Sampai saat ini masih Buron,pihak CIA mengendus keberadaan Ahmed ada di Pakistan



Hambali alias Encep NurjamanBangsa: Indonesia,Bandung
Pemegang dana teroris utk kawasan Asia Tenggara & merupakan otak dalam serangkaian Bom di Indonesia & filipina. Hambali tertangkap di Negara Thailand & saat ini ada di penjara Guantanamo. Pihak Indonesia gagal terus dlm upaya menarik pulang Hambali dari Guantanamo utk diadili di negera Indonesia.



Slamet Kastari
Bangsa: Indonesia,Kendal Jawa TengahSlamet Kastari sempat melarikan diri dari penjara di negara Singapore dan tertangkap 1 tahun kemudian di negara Malaysia Mei 2009 lalu.
Kastari jg terlibat dalam aksi Bom Bali 2 & rencana pengeboman bandara udara Changi Airport. sebelom melakukan pengeboman Bandara Changi,aksinya terlebih dulu tercium oleh pihak keamanan Singapura. Kastari jg merupakan pimpinan Jemaah Islamiyah negara singapura.Pihak Amerika meminta kpd pihak Singapura agar Kastari tdk diperbolehkan di ektradisi ke negara Indo & harus ke Amerika.



Noordin Mohamed Top
Bangsa: Malaysia
Noordin M.Top adalah kaki tangan Hambali & merupakan otak dalam serangkaian teror Bom yg terjadi di indonesia selama ini.semenjak Hambali tertangkap,Noordin M.Top menurut CIA menggantikan Hambali sbg penyandang dana teroris utk kawasan Asia Tenggara.



Muhsin Musa Matwali Atwah
Bangsa: Mesir
Muhsin sampai saat ini masih BURON,Muhsin terkait kasus Pengeboman Kedubes Amerika di Tanzania 7 Agustus 1998. Muhsin hampir tertangkap di negara Pakistan thn kemaren oleh pihak CIA Amerika,tp berhasil meloloskan diri dari sergapan CIA.
Muhsin juga di duga kuat sbg otak serangan Bom di Stasiun Kereta Api Madrid yg menewaskan kurang lebih 93 org.



Saif-Al-Adel
Bangsa: Mesir



sampai saat ini pihak CIA & FBI telah berhasil meringkus para tersangka teroris internasional dan telah didakwa,teroris yg saat ini berada di penjara Guantanamo adalah sbg berikut:



1.Hassan Iz-Al-Din (Lebanon)
2.Imad Fayez Muqniyah (Lebanon)
3.Mustafa Mohamed Fadhli (Cairo,Mesir)
4.Fazul Abdullah Mohhamed (Moroni,Comoros Islands)
5.Ibrahim Salih Mohhamed (Tarut,Saudi Arabia)
6.Ahmed Khalfan Ghailani (Mesir)
7.Fahid Mohhamed Ally (Mombasa,Kenya)
8.Ali Atwa (Lebanon)
9.Ahmad Ibrahim Al-Mughassil (Saudi Arabia)
10.Abdullah Ahmed Abdullah (Mesir)
11.Sheikh Ahmed Salim Swedan (Mombasa,Kenya)
12.Abdelkarim Hussein (Saudi Arabia)
13.Ayman Al-Zawahiri (Mesir)
14.Khalid Shaikh Mohammed (Pakistan)
15.Muhammad Atef (Pakistan)
16.Ali Saed Bin Ali El-Hoorie (Saudi Arabia)



sumber: Federal Bureau Of Investigation,US






Jumat, 06 November 2009

Tipografi dalam Desain Grafis


Sumber : Tipografi dalam Desain Grafis, Danton Sihombing, Jakarta 2001; The Visual Dictionary of Graphic Design, Gavin Amborse & Paul Harris, London 2006



Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi dalam sebuah media terpan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual.

Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa diperhatikan kaidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya, sertainteraksi huruf terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya.

Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.

Kemajuan teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe Systems merilis PostScript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporations mengeluarkan TrueType Font. Postscript Font dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau yang disebut font. Huruf digital sesungguhnya berupa bahasa komputer yang berfungsi menerjemahkan kode-kode untuk menghasilkan tampilan bentuk huruf yang sempurna baik di layar monitor amupun pada saat pencetakan. Saat ini dapat ditemukan bergam jenis huruf digital yang digunakan dalam program komputer.
Anatomi Huruf

Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gamabar dapat dianalsisi dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dan teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperluakan adanya kontras atara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatis yang disbut dengan ground.


Jenis - jenis Huruf

Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig , antara lain sbb :

1. Roman

Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
2. Egyptian

Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar dan stabil.
3. Sans Serif

Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
4. Script

Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
5. Miscellaneous

Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita.

Selasa, 03 November 2009

Tentang Seorang Desainer Grafis



1. Apa tugas seorang desainer grafis ?

Tugas utama seorang desainer grafis adalah menjadi pemecah masalah (problem solver) untuk kebutuhan komunikasi dalam bentuk visual. Misal ada sebuah proyek untuk membuat poster sebuah restoran ayam panggang. Si klien menginginkan produknya tampak menarik, enak dan mengundang selera. Desainer grafis bertanggung jawab untuk mewujudkan komunikasi verbal tersebut menjadi sebuah karya komunikasi visual agar pesan tersebut lebih mudah diterima konsumen dan tentu saja mencitrakan rasa enak, lezat dari produk restoran tersebut.
2. Bagaimana seorang desainer grafis bekerja ?

Ketika seorang desainer grafis menerima brief dari klien, idealnya desainer tersebut bekerja mulai dari menganalisa produk, analisa target audience, merumuskan konsep komunikasi visual dan membuat sketsa solusi visual. Setelah idenya disetujui oleh klien baru dimulai proses visualisasi mulai dari pengambilan gambar (foto atau ilustrasi), artistik, layout, komputerisasi, hingga desain aplikasi ke berbagai media yang dibutuhkan.
3. Dalam desain grafis, apa saja yang perlu dipelajari ?

Pertanyaan ini sering sekali muncul di milis-mils maupun forum desain. Kalau harus dijawab : Tergantung Anda ingin spesialis di bidang apa. Desain Grafis adalah bidang ilmu yang meliputi banyak aspek mulai dari seni, komunikasi, teknologi hingga sosial budaya. Dalam aspek seni rupa misalnya, anda harus mempelajari dasar-dasar seni rupa seperti komposisi, warna, layout, tipografi dan ilustrasi serta aplikasinya dengan teknologi seperti teknik reproduksi grafika, fotografi dan komputer. Karena desain grafis adalah seni rupa terapan, ketika terjun dalam dunia bisnis sebaiknya seorang desainer grafis juga mempelajari ilmu komunikasi, manajemen dan marketing.
4. Bidang apa saja yang membutuhkan desain grafis ?

Mungkin ini juga melanjutkan jawaban untuk pertanyaan sebelumnya. Desain Grafis bukan hanya dibutuhkan dalam industri cetak dan periklanan. Dalam buku "What is graphic design for ?" karangan Alice Twemlow terbitan Roto Vision ditulis tentang berbagai bidang yang membutuhkan desain grafis. Anda bisa memilih salah satunya untuk menjadi desainer grafis spesialis di bidang:

1. Advertising (desain grafis untuk periklanan)
2. Software Design (desain untuk user interface software)
3. Web Design (desain tampilan website)
4. Movie Production (desain movie title, motion graphic)
5. Music Visualizer (Visual Jokey, Video Maker)
6. Game Design (desain tampilan game, desain karakter, environment)
7. Printing Industry (manajemen produksi, packaging)
8. Editorial Design (layout koran, desain majalah)
9. Book Design (desain buku)
10. Information Design (desain peta, sign system)
11. Interactive Design (desain aplikasi ATM, skenario interaksi user)
12. Branding Company (logo, identitas, brand developer)
13. Type Design (desain huruf, eksperimen tipografi)


5. Apakah desainer grafis harus mengerti tentang cetak-mencetak ? ?

Ya. Sebaiknya...bla bla bla
6. Bagaimana menghitung harga sebuah desain ?

Menghitung biaya desain memang susah gampang, sangat relatif dan tergantung berbagai aspek seperti level intelektualitas si desainer, biaya operasional, upah minimal, tingkat kesulitan, hingga jumlah jam kerja. Berikut ini rumus mengitung harga desain yang mungkin bisa dipakai. Ini bukan rumus pasti, hanya sebagai acuan atau referensi saja.

RUMUS HARGA DESAIN oleh Thomas Dian feat. Ipung Motha
Evaluasi : Herman Saksono

-------------------------------------------------------------------
Hs= (A x B x V) (V/n) + (C x V)
-------------------------------------------------------------------

Hs= harga desain
A= upah harian buruh terendah di daerah tempat bekerja
B= nilai intelektualitas subyektif (Newbie = 3, Average = 6, Profesional = 12) (atau diantarnya)
C= biaya operasional (listrik, komputer, internet, transport, print, presentasi) (dihitung perhari)
n= jumlah hari kerja (1 hari kerja = 7jam)
V= beban pekerjaan (spesial request, tingkat kesulitan, konsep, artistik, dll) (dihitung hari)

Contoh :

AVERAGE REGULER, n=4 V=4
--------------------------------------------------------------------
(20.000 x 6 x 4) (4/4) + (80.000 x 4) = 800.000
--------------------------------------------------------------------
Upah harian = 800.000 / 4 = 200.000

AVERAGE SPEED ORDER, n=2 V=4
--------------------------------------------------------------------
(20.000 x 6 x 4) (4/2) + (80.000 x 4) = 1.280.000
--------------------------------------------------------------------
Upah harian = 1.280.000 / 2 = 640.000

AVERAGE SLOW ORDER, n=10 V=4 (molor, telat, dll)
---------------------------------------------------------------------
(20.000 x 6 x 4) (4/10) + (80.000 x 4) = 512.000
---------------------------------------------------------------------
Upah harian = 512.000 / 10 = 51.200


PROF REGULER, n=4 V=4
---------------------------------------------------------------------
(20.000 x 12 x 4) (4/4) + (80.000 x 4) = 1.280.000
---------------------------------------------------------------------
Upah harian = 1.280.000 / 4 = 320.000

PROF SPEED ORDER, n=2 V=4
---------------------------------------------------------------------
(20.000 x 12 x 4) (4/2) + (80.000 x 4) = 2.240.000
---------------------------------------------------------------------
Upah harian = 2.240.000 / 2 = 1.120.000

PROF SLOW ORDER, n=10 V=4 (molor, telat, dll)
---------------------------------------------------------------------
(20.000 x 12 x 4) (4/10) + (80.000 x 4) = 704.000
---------------------------------------------------------------------
Upah harian = 704.000 / 10 = 70.400



"so it's me"

Layout





Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
Grid System

Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.
The Golden Section

Sebelum kita bisa membuat grid, kita memerlukan sebuah halaman untuk meletakkannya. Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk menghadirkan proporsi yang sangat sempurna dan indah.

Membagi sebuah garis dengan perbandingan mendekati rasio 8 : 13 berarti bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya akan sama dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong dengan garis yang lebih panjang tadi.

Proporsi agung juga dikenal dalam istilah deret bilangan fibonacci yaitu deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan sebelumnya dan di mulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio 8 : 13 yaitu rasio proporsi agung. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran bangunan, arsitektur, karya seni, huruf hingga layout sebuah halaman karena proporsinya yang harmonis. 0 1 1 2 3 5 8 13 21 34 55 89 144 233 377...

Sebuah obyek yang mempunyai proporsi agung mampu sekaligus memuaskan mata dan tercermin pada benda-benda alam. Ujung daun pakis dan spiral dalam rumah keong adalah contoh yang paling populer.
The symetrical grid

Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti bayangan cermin dari halaman kiri. Ini memberikan dua margin yang sama baik margin luar maupun margin dalam. Untuk menjaga proporsi, margin luar memiliki bidang yang lebih lebar. Layout klasik yang dipelopori oleh Jan Tschichold (1902-1974) seorang typographer dari Jerman ini didasari ukuran halaman dengan proporsi 2 : 3.

WARNA




Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang diapancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panajang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.

Cahaya yang dapat ditangkap indera manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna pelangi yang disebut spectrum atau warna cahaya, mulai berkas cahaya warna ungu, violet, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. Di luar cahaya ungu /violet terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Di luar cahaya merah terdapat gelombang / sinar inframerah, gelombang Hertz, gelombang Radio pendek, dan gelombang radio panjang, yang banyak digunakan untuk pemancaran radio dan TV. Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi.

Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss , bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut . Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat.

Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.

Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut kami sajikan potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang sbb :

1. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
2. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.
3. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.
4. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
5. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.
6. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
7. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.

Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :

1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.
2. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
3. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau Process Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System, Schopenhauer/Goethe Weighted Color System, Substractive Color System serta Additive Color/RGB Color System.

Diantara bermacam sistem warna diatas, kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB Color System dipergunakan dalam industri media visual elektronika.

Nirmana




Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Elemen –elemen seni rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya.

1. Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
2. Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna.
3. Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
4. Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman.

Penyusunan merupakan suatu proses pengaturan atau disebut juga komposisi dari bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik. Ada beberapa aturan yang perlu digunakan untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut. Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap penciptanya.

Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip utama untuk tujuan komunikasi dari sebuah karya desain.

1. Ruang Kosong (White Space)

Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan.
2. Kejelasan (Clarity)

Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna ganda.
3. Kesederhanaan (Simplicity)

Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.
4. Emphasis (Point of Interest)

Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistic.

Prinsip – prinsip dasar seni rupa

1. Kesatuan (Unity)

Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.
2. Keseimbangan (Balance)

Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani.
3. Proporsi (Proportion)

Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan –perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.
4. Irama (Rhythm)

Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk –bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.
5. Dominasi (Domination)

Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan . Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu utnuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.